Biologi

Biologi atau Ilmu hayat adalah Ilmu yang mempelajari aspek fisik kehidupan. Istilah "biologi" diambil dari bahasa Belanda, yaitu biologie, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, βίος, bios yang berarti hidup dan λόγος,logos yang berarti lambang atau ilmu. Istilah "ilmu hayat" diambil dari bahasa Arab, yang juga memiliki arti "ilmu kehidupan". Obyek kajian biologi pada masa kini sangat luas dan mencakup semua makhluk hidup dalam berbagai aspek kehidupannya.

Selasa, 28 Februari 2012

Kaki Tokek Memberi Inspirasi pada Lem Luar Biasa yang dapat Menopang 350 kg di Dinding Mulus

Perkembangan ilmu pengetahuan sangat pesat hingga sekarang. begitu pula dengan Biologi. untuk itu kita harus terus update dengan ilmu dan wawasan baru agar kita tidak ketinggalan dalam era modern ini. Untuk itu Kabar Biologi Blog menyediakan beragam informasi mengenai perkembangan Biologi.
______________________________________________________________

Kaki Tokek Memberi Inspirasi pada Lem Luar Biasa yang dapat Menopang 350 kg di Dinding Mulus




Jumat, 24 Februari 2012 - Selama bertahun-tahun, ahli biologi telah terkesan dengan kekuatan kaki tokek, yang membuat kadal seberat setengah kilogram ini menghasilkan gaya adesif yang setara dengan membawa 4,5 kg beban di dinding tanpa terjatuh.


Kandidat doctor Michael Bartlett dari lab ilmu dan teknik polimer Alfred Crosby di UMass Amherst adalah penulis utama dalam artikel yang menjelaskan penemuan ini dalam jurnal   Advanced Materials. Kelompok ini mencakup ahli biologi Duncan Irschick, seorang morfologiwan fungsional yang mempelajari kemampuan mendaki dan menempel tokek selama 20 tahun. Tokek rumahan mampu melakukannya di permukaan tegak, miring, dan bahkan miring terbalik.
 “Mengesankannya, kaki tokek dapat dipasang dan dilepas dengan mudah, dan tanpa residu tempel tersisa di permukaan,” kata Irschick. Sifat adesi kapasitas tinggi, dapat balik, dan kering menawarkan kemungkinan bahan sintetik mengagumkan yang dapat dengan mudah menempel dan melepas benda berat sehari-hari seperti televisi atau komputer ke dinding, begitu juga penerapan medis dan industri, katanya dan Crosby.
 Kombinasi sifat pada skala ini belum pernah dicapai sebelumnya, tekan para peneliti. Crosby mengatakan, “alat Geckskin kami ukurannya 100 cm persegi, sekitar ukuran kartu biasa, dan dapat menopang gaya sebesar 350 kg saat ditempelkan pada permukaan mulus seperti kaca.”
 Melebihi kemampuan menempelnya, alat ini dapat dilepas tanpa usaha besar dan digunakan berulang kali tanpa kehilangan efektivitas. Sebagai contoh, ia dapat dipakai untuk menempelkan sebuah televisi 42 inci di dinding, dilepaskan dengan gampang dan ditempel kembali ke permukaan lain sebanyak yang diinginkan, dan tidak menyisakan bekas.
 Usaha sebelumnya untuk mensintesis kekuatan adesif besar kaki dan tapak tokek berdasarkan kualitas rambut mikroskopik yang ada di jari kakinya yang disebut setae, namun usaha menerjemahkannya ke skala lebih besar tidak berhasil, sebagian karena kompleksitas dari seluruh kaki tokek tidak diperhitungkan. Seperti dijelaskan Irschick, kaki tokek memiliki beberapa elemen yang berinteraksi, termasuk otot, tulang, dan kulit, yang bekerja sama menghasilkan adesi yang dapat dibalik dengan mudah.
 Sekarang ia, Bartlett, Crosby, dan anggota tim   UMass Amherst lainnya mengungkapkan rahasia sederhana namun elegan dari bagaimana itu dilakukan, untuk menciptakan sebuah alat yang dapat menangani beban berat berlebih. Geckskin dan teori pendukungnya menunjukkan kalau setae tidak dibutuhkan untuk kinerja mirik tokek, tekan Crosby. “Ini konsep yang tidak dipertimbangkan dalam strategi desain lainnya dan dapat membuka penelitian baru dalam adesi mirip tokek di masa depan.”
 Inovasi kunci Bartlett dan rekan-rekannya adalah menciptakan sebuah adesif terintegrasi dengan tapak lembut yang dirajut dalam kain kaku, yang memungkinkan tapak “menggantung” pada permukaan untuk memaksimalkan kontak. Lebih lanjut, seperti dalam kaki tokek alami, kulit ini terajut pada sebuah “otot” sintetik, member desain yang berperan kunci dalam menjaga kekakuan dan kebebasan berputar, jelas para peneliti.
 Yang penting, tapak adesif Geckskin menggunakan bahan sehari-hari seperti polidimetilsiloksan (PDMS), yang memberikan janji untuk mengembangkan adesif kering kokoh, kuat, dan murah.
 Para peneliti UMass Amherst terus memperbaiki desain Geckskin mereka dengan menarik pelajaran dari evolusi kaki tokek, yang menunjukkan variasi beragam dalam anatomi. “Desain kami untuk Geckskin menunjukkan kekuatan integratif sejati evolusi untuk menginspirasi desain sintetik yang pada puncaknya membantu manusia dalam banyak cara,” kata   Irschick.
Penelitian ini didukung oleh   Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA)  AS lewat subkontrak ke   Draper Laboratories, ditambah dana penelitian UMass Amherst.


Sumber berita:
Referensi jurnal:
Michael D. Bartlett, Andrew B. Croll, Daniel R. King, Beth M. Paret, Duncan J. Irschick, Alfred J. Crosby. Biomimetics: Looking Beyond Fibrillar Features to Scale Gecko-Like Adhesion (Adv. Mater. 8/2012). Advanced Materials, 2012; 24 (8): 994 DOI: 10.1002/adma.201290037


Semoga Artikel diatas dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan biologi anda. Jangan lupa ya kunjungi selalu kabar-biologi.blogspot.com untuk mendapatkan beragam artikel biologi yang menarik. Selamat Beraktifitas.






Sumber: www.faktailmiah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar